Wednesday 29 May 2013

1.SELEKSI BAHAN PUSTAKA


Seleksi bahan pustaka adalah proses mengidentifikasi bahan pustaka yang akan ditambahkanpada koleksi yang telah ada di perpustakaan. Seleksi bahan pustaka merupakan kegiatanpenting yang perlu dilakukan karena berhubungan dengan mutu perpustakaan yangbersangkutan. Suatu perpustakaan tidak akan ada artinya bila koleksi yang tersedia tidak tersedia sesuai dengan kebutuhan pemakainya.Semua bahan pustaka hendaknya dipilih secara cermat, disesuaikan dengan standarkebutuhan pemakai perpustakaan dalam suatu skala prioritas yang telah ditetapkan danmencakup persyaratan antara lain:

·         Isi buku
·         Bahasa yang digunakan
·         Ciri fisik buku 
·         Otoritas pengarang/ penerbit

Setiap perpustakaan mempunyai struktur organisasi tersendiri. Ketentuan-ketentuanbagaimana melakukan seleksi dan siapa yang berhak melakukan seleksi tergantungdari tipe perpustakaan yang bersangkutan, dan struktur organisasi didalamnya.Pada dasarnya yang membedakan proses seleksi bahan pustaka disetiapperpustakaan adalah adalah adanya tugas dan tujuan yang berbeda dari setiapperpustakaanyang bersangkutan serta masyarakat yang dilayaninnya.Dalam pemilihan atau seleksi bahan pustaka perpustakaan harus berpedoman padaprinsip-prinsip seleksi. Prinsip seleksi merupakan salah satu acuan yang digunakanperpustakaan untuk mengisi koleksi perpustakaannya. Beberapa prinsip dasardalam pemilihan koleksi perpustakaan adalah sebagai berikut:
·      Semua bahan pustaka harus dipilih secara cermat, disesuaikan dengankeperluan pemakai dan menurut skala prioritas yang telah ditetapkan.
·      Pengadaan bahan pustaka didasarkan atas peraturan tertulis yangmerupakan kebijakan pengembangan koleksi yang disahkan olehpenenggung jawab lembaga dimana perpustakaan bernaung.Untuk mendukung proses pemilihan bahan pustaka secara baik dan optimal perluditetapkan alat Bantu seleksi, antara lain: Daftar judul buku yang disahkan DirekturJenderal Pendidikan Dasar dan Menengah; katalog atau brosur penerbit; timbanganatau resensi buku; daftar terbitan berkala; dan usulan dari para pengguna


A. MENGENAL JENIS-JENIS BAHAN PUSTAKA

            Bahan pustaka masa kini tidak hanya berupa buku, majalah, atau bahan pencetak lainnya, tetapi dapat juga berupa bahan terekam pada piringan hitam, pada pita magnetik, seperti kaset, pita Video, compact disk (CD), CD-ROM, diskette, film semacam mikrofilm, mikrofiche.
            Petugas perpustakaan perlu mengenal jenis bahan pustaka agar dapat mengadakan bahan pustaka secara benar, sesuai dengan kebutuhan informasi informasi instansinya, serta mampu mengolah sesuai dengan metode yang benar, dan mudah menyajikan bahan pustaka tersebut serta dapat memuaskan pengguna informasi.
Bahan pustaka dapat dibedakan menurut :
a.      Bentuk fisiknya, yaitu dari :
·         Bahan yang digunakan
·         Ukurannya
·         Beratnya
·         Jumlah halaman
b.      Isi keilmuannya :
·         Kegunaan / tujuan pembuatannya
·         Isi / subjek
·         Keaslian
·         Subjek
·         Otoritas pengarang
·         Sumber
·         Metoda penyebaran






Dilihat dari cara terbit dan bentuk penampilannya bahan pustaka dapat dibedakan sebagai berikut:
Ø  Monografi (buku)
            Ciri – ciri monografi adalah sebagai berikut :
·         Isinya membahasa satu permasalahan pokok, kalaupun terdiri dari beberapa makalah (misalnya dalam prosiding seminar) maka semua makalah berhubungan dengan tema pokok dari seminar tersebut.
·         Berjilid
·         Mempunyai halaman judul
·         Terdapat daftar isi
·         Teks yang dibagi dalam bab-bab
·         Terdapat lembar pendahuluan dan / atau kata pengantar
·         Terbit dalam satu jilid atau beberapa volume dengan bentuk jilid sama
·         Umumnya memiliki ISBN (International Standard Book Number).

Ø  Monografi Seri
Memiliki ciri umum monografi(butir 1), tetapi di samping itu mempunyai judul seri yang tetap dan memiliki judul seri yang berkesinambungan. Selain ISBN (International Books Number), pada monografi seri sering memiliki juga ISSN (International Standar Serial Number).
Ø Monograf Analitik
Memiliki ciri umum seperti monografi, tetapi isinya, baik seluruhnya maupun sebagian terdiri dari sekumpulan makalah yang berdiri sendiri, namun satau sama lain saling berkaitan dalam satu subjek, memiliki ISBN.
Ø Monografi Analitik Berseri
Ciri umumya sama dengan monograf  analitik, tetapi juga memiliki ciri Monograf seri. Pada monograf analitik berseri terdapat judul seri yang tetap disertai nomor seri yang berkesinambungan, biasanya ada ISBN dan ISSN. Adakalanya juga memiliki ISBN.



Bahan pustaka yang tergolong Monograf adalah :
v  Manual / Buku pedoman
Contoh    :        Management of Agricultural
                        Research: A training manual

v  Handbook / buku pegangan
Contoh    :        Management Development and Training Handbook.



v  Thesis, disertai, skripsi

v  Kamus
Contoh    :        Advanced English – Indonesian Dictionary

v  Ensiklopedia
Contoh   :        Encyclopedia Americana

v  Prosiding
Contoh    :       Proceeding of  CONSAL  X

v  Direktori
Contoh   :        Directory of Special Libraries and Information Sources in Indonesia.

v  Buku Statistik
v  Bibliografi tunggal
v  Buku Teks






Ø Terbitan berseri (serial)
Ciri – ciri terbitan berseri / berkala, adalah sebagai berikut :
·   Memiliki judul seri, yang selalu sama pada setiap nomor penerbitan
·      Publikasikan yang diterbitkan secara berturut –turut, bernomor, bervolume, umumnya berjangka waktu terbit (frekuensi) tertentu
·   Isinya terdiri dari artikel – artikel, ada pula yang berartikel tunggal
·   Terdapat halaman editor / redaksi
·   Daftar isi merupakan daftar artikel yang dimuat
Contoh- contoh terbitan berseri, adalah :
v Majalah, magazine, buletin, warta, journal, newsletter, warkat warta, risalah.
v Laporan tahunan, bulanan, mingguan
v Buku tahunan, yearbook
v Serial
v Seri monografi, monografi berseri (lihat juga keterangan pada butir 2 dan butir 4 )



Ø Terbitan sementara (ephemeral materials )
        Ciri-ciri terbitan sementara :
·         Bersifat selebaran / pengumuman
·         Bentuknya kecil, mudah di bawa
·         Isinya tidak lengkap mudah di pahami
·         Terbit tak teratur.
 Contoh – contoh terbitan sementara :
v  Brosur
v  Leaflet
v  Pamflet
v  Selebaran
v  Reprint


Ø Bahan Pustaka Bukan Buku
  Ciri – ciri bahan pustaka bukan buku :        
v  Materi yang mempunyai objek : atlas, grafik, diagram, poster, lukisan, foto, slide
v  Rekaman suara : pita suara, piringan hitam , CD (Compact disk), kaset
v  Media pandang dengar : film bersuara, slide bersuara (sound slide), pita video,piringan perak video (CD), mikrofiche, mikrofilm
v  Materi Elektronik, optik, magnetik, : contoh : CD-ROM (Compact disk-Read Only Memory), disket, pita magnetik
v  Kombinasi berbagai material dalam satu kesatuan : seperti Kit pendidikan, Kit FAO, kit Penyuluhan

Ø Bahan pustaka referens.
Bahan pustaka referens dapat terdiri dari monograf, monograf berseri, seri monograf, dan serial (majalah).
v Yang dimaksud dengan bahan referens adalah buku – buku yang berisi informasi yang umumnya disajikan secara sistematis, dan diperuntukkan bagi pembaca yang memerlukan informasi pelengkap atau tambahan pada waktu pembaca bahan pustaka. Misalnya bila memerlukan arti suatu kata, maka pembaca mencari bahan referens kamus, atau para pembaca ingin mengetahui famili dari suatu makhuk tertentu, atau jenis jenis makhluk yang tercakup pada suatu genus tertentu yang sedang dia baca artikelnya, maka dia dapat mencarinya pada kunci spesies dari makhluk tersebut. Demikian pula bila pemabaca memerlukan bahan pustaka lain, dari subjek tertentu, ia dapat menggunakan bibliografi, abstrak, atau indeks yang ada didalam indeks koleksi referens. Bila memerlukan informasi tentang alamat, riwayat hidup seseorang kejadian-kejadian yang berupa fakta sejarah, dan sebagainya, orang dapat menggunakan direktori, biografi, almanak, atau bahan pustaka lainnya yang berfungsi sebagai bahan pustaka referens.
v Yang termasuk jenis bahan referens adalah kamus, ensiklopedia, direktori, buku statistik, bibliografi, indeks, abstrak, almanak, atau yearbook.
v Bahan referens perlu di olah seperti halnya monograf buku, bila bahan referens itu monograf. Sedangkan bila bahan referens itu serial, maka di olah seperti majalah.
v   Apapun bentuk bahan pustaka perlu ditempatkan pada suatu rak penyimpanan yang terpisah dari koleksi monograf maupun serial lainnya. Jadi di dalam koleksi referens sendiri ada jajaran monograf, dan ada jajaran serial.
v Bahan pustaka referens perlu ditempatkan pada rak penyimpanan yang berdekatan dengan lokasi baca, sehingga mudah di jangkau pembaca bila bahan pustaka tersebut diperlukan.

B. PENGEMBANGAN KOLEKSI
Pengembangan koleksi merupakan suatu proses yang dinamis untuk memenuhi kebutuhan informasi dari masyarakat pengguna perpustakaan secara cepat dan ekonomis, dengan memanfaatkan sumber-sumber informasi yang diproduksi di dalam maupun luar organisasi.

Ada 6 (enam) tahapan yang harus dilakukan oleh pengelola perpustakaan/pustakawan, tahapan ini merupakan suatu proses yang berlangsung secara terus menerus dan membentuk suatu siklus yang tetap. Keenam tahapan tersebut adalah : analisis masyarakat (community analysis); pembuatan kebijakan seleksi (selection policies); seleksi bahan pustaka (selection); pengadaan bahan pustaka (acquisition); penyiangan bahan pustaka (weeding); dan evaluasi (evaluation).


Tahapan - tahapan dalam pengembangan koleksi

a.    Mengenali masyarakat yang dilayani (Community analysis).

Kelompok-kelompok pengguna dengan ciri tertentu, merupakan pengguna dari berbagai jenis perpustakaan, perencanaan yang mantap, jasa apa yang sesuai dengan pengguna tersebut sangat diperlukan. Dalam melakukan pemahaman terhadap kebutuhan masyarakat ini ada beberapa istilah yang sering digunakan seperti analisis masyarakat, analisis kebutuhan (need analysis),kajian pengguna (user’s studies), dll.

Didalam melakukan analisis masyarakat, harus diperhatikan semua variabel yang mempengaruhi layanan perpustakaan kepada masyarakat. Semua data terbitan (buku, statistik, sosiologi, sejarah, dll. Selain itu diperlukan juga data pendukung yang dapat diperoleh melalui interview maupun kuisioner.

b.   Kebijakan Seleksi (selection policies)

Kebijakan dalam pengembangan koleksi, berisi suatu rencana atau tindakan yang dipakai sebagai acuan kerja di perpustakaan. Kebijakan-kebijakan itu diperlukan khususnya pada saat pengambilan keputusan subyek apa yang harus dibeli dan berapa banyak tiap subyek mendapatkan bahan, serta penentuan anggaran untuk tiap subyek.

c.    Pemilihan bahan (selection)

Yaitu kegiatan perpustakaan/pusat informasi untuk memilih bahan pustaka, kegiatan seleksi ini merupakan kegiatan yang sangat penting dalam pengembangan koleksi.
Keberhasilan perpustakaan sangat ditentukan oleh tersedianya koleksi baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Dengan demikian maka koleksi perpustakaan sudah seharusnya terus dipupuk dengan ketelitian dan kecermatan.


d.   Pengadaan (acquisition)

Pengadaan mempunyai penertian yang sangat luas tidak hanya sekedar pembelian atau pemesanan, namun mencakup hal-hal yang perlu dilakukan setelah melakukan pemilihan buku, yang meliputi :
Perolehan buku, melalui :
·         Pembelian
·         Hadiah
·         Pertukaran
·         Pembayaran/tanda terima pembayaran
·         Menyusun catatan-catatan yang berkaitan denga pengadaan       






e.    Penyiangan (Weeding)

Penyiangan merupakan suatu kegiatan perpustakaan untuk penyisihan bahan pustaka yang terdapat dalam koleksi perpustakaan yang dikarenakan koleksinya rusak, jarang dipakai, dan sudah tidak dipakai lagi, serta karena faktor hukum atau peraturan.

f.     Evaluasi (evaluation).

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui peta kekuatan dan kelemahan koleksi. Kegiatan evaluasi ini berguna untuk mengetahui sejauh mana efektivitas koleksi bagi pengguna dan juga dapat diketahui anggaran tiap tahunnya yang berguna bagi pengajuan anggaran/dana untuk tahun berikutnya.


C. PROSES SELEKSI

Seleksi adalah tindakan, cara, atau proses memilih. Menurut (Magrill and Corbin :1989:1) proses seleksi merupakan kegiatan untuk mengindentifikasi rekaman informasi yang akan ditambahkan pada koleksi yang sudah ada.

a.      Langkah-langkah:

Ø  Pelaksana seleksi mengidentifikasi kebutuhan koleksi dalam hal subjek dan jenis materi yang spesifik
Ø  Penentuan alokasi dana pengembangan koleksi
Ø  Penentuan prioritas kebutuhan
Ø  Penelusuran materi koleksi

b.      Pelaksana Seleksi
Ø  Pustakawan
Ø  Spesialis subjek
Ø  Pimpinan organisasi
Ø  Komisi perpustakaan
Ø  Anggota lainnya.










c.       Kriteria untuk menjadi penangung jawab pemilihan buku yang baik,
yaitu :

Ø  Mengetahui berbagai jenis bahan pustaka yang ada di pasaran.
Seorang penyeleksi harus mengenal dan tau tentang koleksi-koleksi apa saja yang sedang diminiati masyarakat.

Ø  Memahami tujuan dan fungsi perpustakaan

Ø  Penyeleksi selain mengetahuai buku yang beredar di pasaran juga harus tahu dan memahami tujuan dan fungsi perpustakaan

Ø  Mengenal kebutuhan pengguna.
Penyeleksi harus mampu mengenal kebutuhan pengguna, buku-buku apa saja yang harus disediakan itu tujuannya adalah agar pengguna puas dengan layanan yang diberikan oleh perpustakaan.

Ø  Mengenal prinsip-prinsip seleksi ,
Penyeleksi harus mampu dan mengetahui prinsip-prinsip seleksi yang
dibagi menjadi 3 pandangan yaitu :


a)      Pandangan tradisional

Prinsip ini mengutamakan nilai interinsik untuk bahan pustaka yang akan di koleksi perpustakaan, yakni titik tolaknya adalah penyeleksi harus mengetahui bahwa perpustakaan adalah tempat untuk melestarikan warisan budaya dan sarana untuk mencerdaskan masyarakat.

b)      Pandangan Liberal

Prinsip seleksi ini pemilihan didasrkan akan prioritas artinya kualitas tetap diperhatikan tetapi dengan lebih mengutamakan pemilihan karena sering dibaca.

c)      Pandangan pluralistik

Prinsip yang dianut pandangan ini berusaha mencari keselarasan dan keseimbangan diantara kedua pandangan baik tradisional dan liberal.
                                                           
d)      Mengenal dan mampu menggunakan alat bantu seleksi.

Penyeleksi harus mengetahui alat bantu selsksi misalnya katalog penerbit, katalog penerbit ini adalah salah satu alat bantu untuk menentukan buku apa saja yang akan dibeli.

e)      Memahami berbagai kendala yang ada

Penyeksi harus mampu mengetahui kendala-kendala apa saja yang dimiliki oleh perpustakaan semisal dana yang dimiliki oleh perpustakaan itu. Sehingga dengan mengetahui kendala itu maka kita bisa mengambil suatu kebijakan sesuai dengan kemampuan itu.



d. Kriteria untuk menjadi pelaksana pemilih buku (selektor) yang baik :

Menurut (Sulistyo-Basuki : 1991: 42) menyatakan bahwa kreteria untuk menjadi selektor harus memiliki kecakapan sebagai berikut:

f)    Menguasai sarana bibliografi yang tersedia, paham akan dunia penerbitan
khususnya mengenai penerbit, spesialisasi para penerbit, , kelemahan mereka,
standar, hasil terbitan yang ada selama ini dan sebagainya.


g)  Mengetahui latar belakang para pemakai perpustakaan.

h) Memahami kebutuhan pemakai

i) Personel
pemilihan bersifat netral, tidak bersifat mendua, menguasai informasi, dan memiliki akal sehat dalam pemilihan buku.

j)  Pengetahuan mendalam mengenai koleksi perpustakaan

k)  Mengetahui buku melalui proses membuka-buka buku ataupun proses
membaca.

l)   Selektor juga harus memiliki subjektivitas.

ketika menjalankan proses seleksi tidak ada keberpihakan terhadap satu pihak, tidak mengutamakan kepentingan sendiri. Menurut (Evans : 1997:121) Seorang penyeleksi hsrus
menjelaskan bahwa falsafah pribadi dapat diwujudkan dengan memhami bagaimana sesungguhnya menjadi selektor yang baik diantaranya adalah seorang selektor bisa menilai secara independen judul-judul tertentu serta membandingkan dengan tinjauan di majalah-majalah yang di temukan.